Rupanya anak saya Izza (10 thn) sering buka-buka web ibuprofesional.com ini. Pada suatu hari dia bertanya, "Bu, gimana caranya bikin web spt ibuprofesional.com? Aku mau bikin yang seperti ini." Saya ingat dg materi kuliah "Don't Teach Me, I Love to Learn", bahwa ortu tdk harus tahu semuanya, tugas kita adalah sebagai fasilitator. Wah, kesempatan yang bagus nih... Tapi sebelum saya menyarankan, ternyata dia sudah duluan mencari di google.
Alhamdulillah ada jawabannya, "Bu, ternyata banyak ya social network. Mau bikin tentang apa ya?" Wah, saya sendiri juga baru tahu bahwa ternyata sudah terbentuk banyak social network yang bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya saya lihat ada komunitas fotografi, semua yang tertarik bisa gabung dan saling berbagi informasi tentang fotografi, berbagi foto, dll. Baru komunitas itu saja sih yang sempat saya lihat.
Maka, terinspirasi dari ibuprofesional.com ini, dia mulai bikin social network untuk penggemar buku, dimana semua orang boleh berbagi informasi tentang buku, misalnya membuat review, berdiskusi, berbagi gambar, video, bahkan berbagi atau menjual ebook karyanya. Berikutnya saya mengarahkan tentang buku apa saja yang boleh diupload, misalnya harus dibuat aturan tidak boleh mengupload buku yang berbau cinta-cintaan dan menyinggung SARA. Maka diapun mulai membuat aturannya, tidak selalu harus buku anak katanya. Saya tanyakan juga siapa yang boleh menjadi anggota? "Semua boleh, bu. Anak-anak dan orang dewasa semua boleh." Maka diapun menginvite saya.
Tahap berikutnya adalah mempromosikan webnya, agar anggotanya semakin banyak. Dia berpesan ke saya agar menyampaikan informasi tentang komunitas penggemar buku ini. "Ibu posting di ibuprofesional.com ya.. Posting di Facebook juga."
Oya, link komunitas ini adalah : http://bookworms.mixxt.com/ . Setiap anggota harus join dulu unruk bisa posting. SIlakan dilihat ya ibu-ibu... Saya berfikir, komunitas ini bisa menjadi komunitas anak-anak untuk berlatih menuliskan review buku yang mereka baca, belajar membuat narasi, bahkan mendorong mereka untuk membuat buku dalam bentuk pdf dan membagikan atau menjualnya. Tapi ibu-ibu dan bapak-bapaknya juga boleh ikut lho, tidak terbatas anak-anak saja..
By : Novi Fitriani (Ketua IIP Singapore)
0 komentar:
Posting Komentar